21.4.08

OpenSource Flash

Flash memang keren.. teknologi multimedia pada platform web yang paling banyak dikenal di seluruh dunia (baca: 98% browser di seluruh dunia memiliki plugin flashplayer). Yang awalnya hanya buat animasi splash, kini sudah mulai merambah ke aplikasi di web (RIA -- Rich Internet Applications) dan juga game.

Gak bisa dipungkiri, banyak yang mulai meniti karir sebagai developer game spesialis game flash, karena waktu pengembangan yang lumayan singkat dan pendapatan yang rata-rata lebih dari sekedar cukup :). Terlebih sekarang kita tidak perlu lagi mengembangkan flash dengan FlashIDE dari Adobe (saat artikel ini ditulis, FlashIDE terbaru adalah versi CS3), dengan alat-alat opensource pun kita bisa mengembangkan konten flash, baik itu aplikasi maupun game.

Di bawah ini adalah daftar beberapa alat opensource yang bisa dipakai untuk mengembangkan konten flash:

Kompiler

Dipakai untuk mengubah kode menjadi SWF.

  • MTASC
    Disingkat dari 'Motion-Twin Action Script Compiler', merupakan kompiler konsol pertama yang dapat mengubah kode AS2 menjadi SWF. Dikembangkan oleh Nicolas Cannasse, dan sudah dianggap selesai (tidak dapat dikembangkan lagi).
  • SWFMill
    Dengan menggunakan file XML, kita dapat membungkus media (gambar, font, suara/musik dan juga SWF) ke dalam sebuah SWF. SWF hasil SWFMill biasanya dipakai untuk mengganti peran Library di FlashIDE.
  • Flex
    Adobe mengembangkan kompiler konsol AS3 yang pangsa pasarnya menembak kalangan pengembang RIA, namun kita bisa juga menggunakannya untuk keperluan lain (seperti game).
  • haXe
    Selepas dari MTASC, Nicolas mengembangkan bahasa baru yang khusus untuk keperluan web, yakni haXe. Bahasa yang dapat dijalankan di webserver, di klien sebagai JavaScript, dan juga sebagai flash (versi 6 hingga 9). haXe memiliki sintaks yang mirip dengan AS (karena sama2 berdasarkan ECMAScript)

Editor

Dipakai untuk menuliskan kode dan juga memudahkan di dalam pengelolaannya.

  • FlashDevelop
    Editor yang khusus dibuat untuk developer Flash. Editor ini berbeda dengan FlashIDE dimana tidak tersedianya timeline, sehingga semua dikendalikan melalui kode.

Tertarik? Selamat mencoba-coba :).

2 komentar:

Anonim mengatakan...

weh dah mulai start om?

sip.. gw numpang blajar ya :D

Guntur Sarwohadi mengatakan...

wkwkwk.. iya.. si alijaya ngrengek terus.. heheh.. *gak ding*. ^^

ya moga2 ada manfaatnya deh.. dan cukup mudah untuk dipahami :)